(Last Update: 29/12/2022) - Bounce rate jadi salah satu istilah yang banyak digunakan webmaster untuk mengukur tingkat kesuksesan blog/website mereka. Semakin rendah nilai bounce rate, semakin baik pula performa web kita.
Fitur bounce rate sendiri dapat kamu temukan pada Google Analytics. Melalui dasbor mereka, kamu bisa melihat nilai bounce rate keseluruhan website kamu, atau untuk masing-masing artikel.
Namun bagi seorang pemula yang baru mengenal website, istilah bounce rate atau rasio pentalan ini tentu akan sangat asing. Makanya, untuk mengetahui apa itu bounce rate, bagaimana cara perhitungannya, serta faktor apa saja yang bisa mempengaruhi bounce rate? Simak dulu yuk penjelasan mengenai pengertian bounce rate berikut ini.
Pengertian Bounce Rate
Bounce rate atau rasio pentalan, bisa diartikan sebagai metrik yang mengukur persentase terhadap kunjungan yang mendarat pada situs web tanpa ada aktifitas yang berarti pada kunjungan tersebut. Jadi pengunjung yang masuk tadi hanya akan mengunjungi satu halaman di website kamu lalu keluar tanpa memeriksa halaman lainnya.
Bounce rate ini biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menunjukkan kualitas laman web dan kualitas audiens. Maksud dari kualitas audiens disini adalah target baca atau pasar dari website yang kamu miliki. Semakin tinggi nilainya, maka menunjukkan kesalahan yang merujuk pada strategi yang kamu lakukan.
Perhitungan bounce rate sendiri dapat dilakukan dengan membagi single page visit atau kunjungan halaman tunggal kepada semua jenis trafik yang masuk.
Sebagai contoh, website kamu memperoleh trafik sebesar 1,000 dan 300 diantaranya hanya membaca satu halaman saja, ini artinya website kamu memiliki nilai bounce rate sebesar 30%.
Hasil bounce rate yang tinggi sebenarnya tidak selalu berarti bahwa website kamu buruk. Nilai yang tinggi menunjukan beberapa kemungkinan seperti sebagai berikut
- Konten yang memang tidak berkualitas
- Konten yang tidak sesuai dengan judul yang terlalu fantastis
- Konten yang sudah lengkap dan memenuhi kebutuhan pembaca
- Konten yang berada pada sebuah landing page
Cara Mengetahui Nilai Bounce Rate
Untuk mengecek bounce rate, kita bisa memanfaatkan tools gratis Google Analytics. JIka kamu sudah mendaftarkan website ke tools ini, buka Google Analytics lalu cari menu Behaviour - Overview
Di menu tersebut kamu bisa mendapatkan ringkasan bounce rate untuk keseluruhan website. Selain itu kamu juga bisa melihat nilai bounce rate untuk masing-masing halaman di website kamu.
Ingat, nilai bounce rate yang tinggi mungkin tidak berarti apa-apa. Namun tidak ada salahnya jika kamu menganalisa penyebabnya agar kamu bisa memperbaiki performa website kamu.
Cara Menurunkan Nilai Bounce Rate
Jika kamu mendapati nilai bounce rate yang cukup tinggi di website kamu, maka kamu bisa melakukan beberapa hal untuk membuat nilai tersebut turun. Beberapa langkah menurunkan bounce rate blog yang bisa kamu lakukan antara lain,
- Menggunakan desain yang responsif dan user-friendly agar pengunjung tidak terganggu
- Memastikan loading blog yang cepat agar pengunjung tidak butuh waktu lama untuk bisa melihat konten
- Cek readability tulisan kamu. Perbanyak white space dan gunakan warna tulisan yang cukup kontras dengan warna latar belakangnya. Selain itu kamu juga bisa memperbesar ukuran huruf agar tulisan lebih mudah dibaca
- Manfaatkan internal link dalam bentuk related post atau menampilkan konten populer pada sidebar/footer blog.
- Perbanyak konten menarik dan sesuai dengan tema artikel agar pembaca mau melihat artikel lain di blog kamu.
- Buat konten yang berkualitas
Setelah kamu melakukan beberapa langkah perbaikan di atas, pastikan kamu juga memantau website kamu selama beberapa hari ke depan. Bila kamu masih belum puas dengan penurunan nilai bounce rate, kamu bisa lebih mengoptimalkan website atau mencoba cara lainnya. (ReviewBlogSEO.blogspot.com)